home icon
search icon
menu icon

> Berita > WORKSHOP DEKONTRUKSI KURIKULUM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PEDESAAN DAN PROGRAM STUDI DOKTOR PERENCANAAN WILAYAH SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

WORKSHOP DEKONTRUKSI KURIKULUM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PEDESAAN DAN PROGRAM STUDI DOKTOR PERENCANAAN WILAYAH SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dipublikasi Pada

04 Desember 2024

Dipublikasi Oleh

Threesna Sharfina

WORKSHOP DEKONTRUKSI KURIKULUM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PEDESAAN DAN PROGRAM STUDI DOKTOR PERENCANAAN WILAYAH SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Thumbnail WORKSHOP DEKONTRUKSI KURIKULUM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PEDESAAN DAN PROGRAM STUDI DOKTOR PERENCANAAN WILAYAH SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (SPs USU) mengadakan workshop Dekonstruksi Kurikulum untuk Program Studi S2 PWD dan S3 PW pada Senin, 2 Desember 2024, di Ruang Rapat SPs USU. Acara ini membahas revisi kurikulum berbasis Permendikbudristekdikti No. 53/2023, yang akan diterapkan pada Agustus 2025.

Medan, 2 Desember 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (SPs USU) menyelenggarakan rapat workshop Dekonstruksi Kurikulum untuk Program Studi Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (S2 PWD) serta Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah (S3 PW). Acara ini berlangsung di Ruang Rapat SPs USU, Lantai 1, mulai pukul 08.00 hingga selesai.

Workshop ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Program Studi S2 PWD dan S3 PW, Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec., Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang, M.Si., Dr. Achmad Siddik Thoha, S.Hut., M.Si., serta moderator Dr. Ir. Charloq, MP. Selain itu, turut hadir dosen, alumni, staf SPs, mahasiswa S2 PWD, dan mahasiswa S3 PW.

Workshop ini berfokus pada revisi kurikulum sesuai dengan Permendikbudristekdikti No. 53 Tahun 2023, yang akan diimplementasikan pada Agustus 2025. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi:

  • Dekonstruksi Kurikulum: Mengungkap asumsi, nilai, dan struktur yang tersembunyi untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan.
  • Outcome-Based Education (OBE): Penekanan pada hasil belajar spesifik dan terukur untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah.
  • Fleksibilitas Mata Kuliah: Menambahkan mata kuliah pilihan, seperti yang berbasis local wisdom, agar lebih relevan dengan kebutuhan mahasiswa.
  • Keterkaitan dengan Dunia Kerja: Mengembangkan kurikulum yang relevan dengan industri, termasuk magang, kewirausahaan, dan analisis big data.
  • Pemanfaatan Teknologi: Mendorong integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran dan penelitian.

Peserta workshop memberikan berbagai masukan penting:

  • Pembelajaran berbasis OBE disepakati sebagai pendekatan yang ideal.
  • Mata kuliah wajib diharapkan lebih sedikit, dengan penambahan mata kuliah pilihan yang fleksibel.
  • Perlu ditonjolkan mata kuliah terkait pedesaan dalam program S2 PWD.
  • Pentingnya pengajar dengan latar belakang yang sesuai dan relevan.
  • Usulan penambahan mata kuliah pilihan seperti Hospitality dan analisis big data.
  • Kurikulum mata kuliah independen berbasis OBE perlu dikembangkan sesuai tren terbaru.

Workshop ini merupakan langkah strategis SPs USU dalam memastikan lulusan program S2 PWD dan S3 PW memiliki kompetensi unggul, relevan dengan kebutuhan dunia kerja, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan wilayah dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Berita